Selasa, 06 September 2016

nyicip kuah belimbing ikan bete-bete yok! (Asam Keueueng Khas Aceh)


Asam keueng, masakan ini merupakan salah satu masakan favorit saya. masakan dengan bahan baku buah belimbing ini memiliki tampilan mirip dengan asam padeh khas Padang. cita rasa yang dimilikinya membuat nafsu makanku makin menjadi-jadi. Asam, pedas, dan sedikit asin kuposisikannya menjadi kuah dengan rasa yang unik. Masakan dengan bahan baku yang tidak boleh jauh dari asam sunti ini sangat pas disantap sebagai santapan siang. Nasi putih hangat bisa menjadi temannya. waduuh, yakin deh pasti momogi (mau-mau lagi). Terdapat beberapa jenis ikan yang dapat dimasak menggunakan bumbu asam keueung, aada ikan tongkol, ikan cirik , ikan teri, udang juga bisa. Nah, kali ini saya lebih memilih ikan cirik, karena saat ini, hanya ikan itulah yang sering dibawa muge eungkot keliling (tukang jualan ikan) di daerah saya. Selain itu harganya juga jauh lebih murah dibandingkan tongkol. 

Ngomong-ngomong, tau ngga sih apa itu ikan cirik dan bagaimana rupa wajahnya?
Ikan cirik atau kikek emping adalah sebutan dari masyarakat Aceh untuk ikan jenis Leiognathus. Ikan ini tersebar di hampir seluruh perairan pantai Indonesia yaitu laut Jawa, sumatera, sepanjang pantai kalimantan, Sulsel, Arafuru, ke utara sampai Teluk benggala, Teluk siam, sepanjang pantai India, sepanjang laut Cina Selatan, Philipina, pantai utara Australia, ke barat sampai pantai Afrika Timur. Masyarakat daerah lain seperti Kaltim mengenal ikan cirik dengan sebutan ikan bete-bete, ikan petek (Jawa Barat), ikan tajak (Padang kalau ngga salah),  sedangkan nama Inggrisnya adalah common ponyfish. Ciri ikan tersebut adalah tubuhnya yang lebar dan pipih (gepeng) dengan bentuk kepala agak lancip, mulut kecil, mata besar, dan memiliki satu sirip punggung. lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar berikut.

sumber gambar: http://mmgkaltim.blogspot.co.id/2015/04/ikan-bete-bete.html

Jika digoreng, ikan bete-bete memiliki rasa yang sangat gurih. dan jika dimasak, dijamin Insya allah akan menghasilkan kuah yang lezat. Olahan ikan bete yang sudah pernah saya cicipi adalah ikan bete yang dimasak dengan bumbu tumis khas Aceh dan pastinya Asam keueng. yang paling simple pengolahannya adalah memasak asam keueng. Tidak seperti tumis yang memerlukan rempah-rempahan, mengolahnya hanya memerlukan beberapa bumbu saja. Biar ngga kelamaan, langsung saja ke tujuan utama, iniliah resep asam keueng ikan bete-bete (ikan cirik) bikinan saya, taraa. :D hahaha semoga memuaskan.

Langkah pertama tentunya beli dulu ikannya barang 1/2 kg, lalu siangin dan bersihkan. Tidak perlu menghabiskan seluruh ikan yang dibeli yaa, 
kalau ukurnnya seukuran ikan digambar,  maka cukup habiskan 6 ekor saja untuk 1 porsi, kemudian siapkan bahan-bahan sebagai berikut
bumbu halus:
1. 3 buah asam sunti
2. 2 siung bawang merah
3. 5 buah belimbing  wuluh segar (potong potong biar gampang dihaluskan
4. 6 buah cabai rawit hijau
5. 1 ruas jari kunyit
6. 1 buah cabai merah keriting (kalau mau warnanya lebih merah, tambahkan 1 lagi atau

bumbu lain:
1.1 buah jeruk nipis, belah dua ((boleh diganti dengan perasan air belimbing wuluh, cukup 2
buah ukuran besar), fungsinya untuk menghilangkan bau amis

2. 5 buah belimbing (iris tipis-tipis panjang)
3. 4 buah cabai hijau, dapat juga ditambah cabai rawit domba sebanyak 6 buah ( rajang kasar serong)


cara memasak:
1. ambil sebelah jeruk nipis, peras di atas ikan, lalu lumuri garam secukupnya (saya gunakan 1/2 sdm)
2. cuci bumbu-bumbu yang diperlukan,
3. campur semua bumbu halus, lalu blender.
4. siapkan wajan ke atas kompor, masukkan ikan, 
5. tuang bumbu yang sudah diblender ke dalam wajan, tambahkan bumbu lain. 
6. Nyalakan api, masak bumbu sekitar 10 menit supaya bumbu meresap ke dalam daging ikan, lalu tambahkan air sebanyak 900 ml, masak hingga matang.
7. matikan kompor dan sajikan

Asam keueng khas Aceh siap dihidangkan (fotonya nyusul).
semoga sukses dan bermanfaat ^_^

sumber: 
http://www.djpt.kkp.go.id/ditsdi/arsip/c/575/Peperek-topang-Leiognathus-equulus-/ http://mmgkaltim.blogspot.co.id/2015/04/ikan-bete-bete.html

Jumat, 12 Agustus 2016

Si manis yang berduri, Tajam di luar, lembut di dalam

Si manis yang berduri, Tajam di luar, lembut di dalam

Jum'at, 12 Agustus 2016

Matahari sangat tidak bersahabat hari itu, kering kerontang nampak di halaman rumahku. Tanah yang berlapiskan debu seolah berjatuhan bintang, kelap-kelip terlihat dari jauh. Panas begitu terasa ketika tersengat, membuat sebagian ummat segan menggerakkan kaki ke luar ruangan.meski kaki enggan melangkah, namun pikiran tetap lari ke sana ke mari, berpikir apa yang harus kubuat ya.. Nah berhubung saat ini di kawasan kampungku lagi musim duren, saya berpikir apa ya yang bisa diolah dari tu duren. Dengan bantuan om google saya mencoba mencari produk olahan duren. Banyak sih yang bisa kita jumpa, salah satu yang menarik perhatianku dan sangat menggugah selera adalah durian goreng. Eh, kenapa bukan bikin minuman aja yang bikin seger padahal kan cuacanya sangat mendukung. Upps saya tak menghiraukan cuaca yang lagi melanda saat ini, tapi saya ingin memanfaatkan musim durennya kawan, mending buat makanan aja, keburu nanti habis durennya, ntar nyesal lagi. Aduuhh, ga mau deh nyesal berulang-ulang, udah trauma. Lagian kalau minuman berbasis duren udah biasa kucicipi. Hihi  maaf ya kawan, panas-panas gini ngepost yang panas juga biar lebih hot sih sebenrnya (ntah ia). Insya Allah, nanti lain kali kita buat minumannya ok.

Nah, ngomongin soal duren, siapa sih yang ga kenal  sama buah yang  tajam di luar lembut di dalam ini? saya rasa hampir seluruh orang indonesia tau bahkan orang luar juga.  Selain banyak digemari , banyak juga yang muak dengan buah yang juga dikenal sebagai "king of fruit" ini, semua karena aromanya. Buah ini sangat unik, mempunyai kulit luar yang penuh duri, namun rasa lezat yang khas membuat orang yang menyukainya terus mendekat. ditambah lagi dengan isinya yang begiitu lembut (euh... jadi ngiler). Bentuknya ga menentu, ada yang bulat, lonjong, yang pasti ni buah tetap ada basik bulatnya. Selama ini saya belum pernah menemukannya dalam bentuk piramid atau rectangle. Duren bisa dikonsumsi langsung, bisa juga diolah terlebih dahulu, banyak lo olahan durian yang bisa kita temukan. ada ketan duren, duren panggang, pancake duren, bahkan duren juga bisa disambal ataupun digoreng. Nah, olahan duren yang sering saya makan adalah duren yang dimakan sama ketan, enak banget kawan apalagi bikinan mama tercinta. Cara buatnya gampang juga, kapan-kapan saya share cara buatnya ya. untuk saat ini saya mau bagi resep satu olahan duren saja ya, ini dia bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat duren goreng
  1. 150 gram daging durian
  2. 100 gram tepung terigu
  3. 2,5 sdm gula pasir putih
  4. 1 telur, kocok dahulu
  5. 1,5 sdm mentega, lelehkan
  6. Minyak goreng
  7. Air putih untuk campuran, secukupnya
Cara membuat
1.     yang pertama buat dulu adonannya, campur bahan yaitu tepung terigu, gula pasir, mentega yang sudah dilelehkan, dan juga gula pasir, aduk
2.   Tuangkan air putih secara perlahan hingga adonan sedikit mengental dan cukup kental saat ditarik
3.   bila sudah bentuk adonan sesuai selera dari daging durian yang sudah disiapka tadi, bisa menggunakan sendok atau tangan
4.     Nah daging durian yang sudah dibentuk, lapisi dengan adonan yang sudah dibuat, bisa dengan dicelupkan atau dikucuri
5.     Langsung goreng adonan yang sudah jadi menggunakan api sedang, tunggu sampai durian goreng matang dan biasanya kulit adonan berubah kuning keemas-emasan, angkat
6.     Angkat dan durian goreng siap disajikan.


(foto dari: http://pakarresep.blogspot.co.id/2016/02/cara-membuat-durian-goreng-super-enak.html)

Anda juga bisa menambahkan tepung roti kasar sebagai lapisan luarnya agar olahan ini lebih crispy. Oia, asal teman-teman tau untuk makan sebiji duren butuh perjuangan yang begitu besar, saat anda membelah duren, anda harus melawan duri-duri yang begitu tajam, jadi hati-hati aja jangan sampai tertusuk yaa. selamat mencoba.